Hai teman-teman generasi muda! Kali ini saya ingin berbagi kisah dengan kalian tentang makna KETAATAN. Menurut pandangan saya, KEBAHAGIAAN SEJATI DATANG DARI KETAATAN KEPADA TUHAN. Mengapa demikian? Ketika membahas tentang apa arti taat pada Tuhan dan bagaimana menerapkannya, beberapa orang mungkin mengatakan, “Hanya dengan menyerahkan segalanya dan berusaha sungguh-sungguh untuk Tuhan, berarti kita taat pada-Nya. Dengan cara ini, kita yakin akan meraih berkat-Nya.” Namun, apakah ini sudut pandang yang benar? Meskipun bekerja keras dan mengabdikan diri pada Tuhan tampaknya menunjukkan ketaatan, sebenarnya semua yang kita lakukan dapat terpengaruh oleh motif dan ketidakmurnian kita sendiri. Meskipun kita bisa mengorbankan diri bagi Tuhan, saat dihadapkan pada bencana alam atau dampak kelalaian manusia, kita bisa keliru menyalahkan Tuhan, mencoba berargumen dengan-Nya, bahkan dalam situasi yang lebih serius, kita bisa menyangkal dan mengkhianati-Nya
Perilaku ini mengindikasikan bahwa usaha keras, pengorbanan, dan usaha kita sering kali bercampur dengan motif pribadi dan keinginan untuk memanipulasi sebagai sarana untuk memperoleh berkat dari Tuhan. Upaya yang kita lakukan terkadang semata-mata bertujuan untuk meraih keberkahan dan manfaat pribadi, tanpa benar-benar mencintai atau memuaskan Tuhan.
Melayani dan patuh kepada Tuhan dengan tulus tanpa bersungut. Bersungut adalah tanda ketaatan yang setengah hati, yang tidak dihitung sebagai ketaatan yang sepenuhnya, dan ketaatan setengah hati di hadapan Allah tidaklah berarti. Dalam Alkitab, terdapat contoh orang-orang yang patuh dengan setengah hati dan bersungut. Kain, misalnya, membawa persembahannya dengan bersungut dan enggan. Orang Israel yang keluar dari Mesir, meskipun mengikuti Allah karena tanda-tanda seperti tiang awan dan api, tetap bersungut tanpa puas terhadap keadaan hidup.
Mari kita kembali mengikuti ajaran Alkitab. Pertama, patuhlah dengan segera. Kedua, patuhlah dengan tekun dan semangat hingga akhir. Ketiga, patuhlah dengan penuh rasa syukur dan tanpa bersungut. Keempat, patuhlah dengan satu tujuan tunggal, yaitu Kemuliaan Tuhan. Semoga Tuhan akan terus membimbing hidup kita dan membawa hati kita menuju ketaatan yang semakin kokoh kepada-Nya.
Nah, teman-teman OMk, mari kita belajar untuk taat. Tetap semangat! Tuhan memberkati kita semua.