Tulisan bro Denny JA – Kekuasaan Untuk Gagasan: Memilih Disamping Jokowi – sungguh menarik untuk disimak. Saya melihat kemiripan kepemimpinan bro Denny dan pak Jokowi yaitu bercita-cita meninggalkan – LEGACY. Berbagai capaian bro Denny sangat outstanding dalam dunia sastra – puisi essay

Ada 3 gagasan utama yang menurut bro Denny yang akan menjadi – LEGACY -.semacam warisan cemerlang yang akan ditinggalkan Jokowi untuk generasi mendatang. Ketiga gagasan itu adalah: (1) IKN, (2) Hilirisasi dan (3) Digitalisasi

(1) Konsep hilirisasi bukanlah gagasan baru kemarin. Komsep ini telah dikenal lama dalam ilmu ekonomi dengan istilah yang lumrah pada pada masanya – Added Value -. Bagaimana sesuatu produk ditingkatkan dari produk asal (bahan mentah) melalui suatu proses untuk bahan setengah jadi sampai menjadi bahan jadi. Bertujuan meningkatkan nilai – sehingga produk itu memiliki daya guna atau manfaat langsung sehingga memambahkan nilai baru yang lebih tinggi atau Value Added dari produk awal.

Benar bahwa hanya Jokowi yang berani menerapkan konsep ini ditengah praktek lama dimana para pabrikan dipasar luar negeri lebih memilih membeli – bahan mentah – dengan harga murah daripada barang – setengah jadi – yang tentunya lebih mahal. Artinya masukan (input) bahan setengah jadi akan dibeli dengan harga lebih tinggi yang mengharuskan hitungan ulang biaya produksi proses bahan. Apakah lalu mengurangi pendapatan karena kenaikan bahan baku setengah jadi tadi? Tergantung ruang pasar yang tersedia dan kemampuan memotong biaya proses (variabel) dan mengurangi biaya tetap (fixed) dan biaya pendukung yang tak perlu. Artinya harga input bahan setengah jadi itu akan mengganggu pasar dalam jangka pendek. Namun bersamaan waktu akan mencari dan menemukan -titik keseimbangan baru.

Artinya – Gagasan Hilirisasi – bukanlah hal atau konsep baru sehingga membuat kita harus tercengang-cengang. “Amboi…!!” Itu hal biasa saja yang dipraktekan di seluruh dunia. Kita Indonesia sebetulnya cepat atau lambat hanya menunggu momentum saja untuk menerapkannya. Dan momentum itu datang ketika Jokowi berkuasa.

Menariknya adalah kita mendapatkan penjelasan dari ahli ekonomi ekonomi bahwa sesungguhnya Praktek Hilirisasi yang sekarang terjadi lebih menguntungkan investor dari Tiongkok sampai 90% dari hasil investasi itu kembali ke Tiongkok. Alasannya, mereka yang punya (1) Modal, (2) Teknologi, (3) Tenaga Ahli, (4)Tenaga Kerja, (5) Value Added dari produk. Misalnya untuk produk nikel, kita baru satu tahap di atas bahan mentah. Artinya kita hilirisasinya tanggung. Semua uang itu mengalir kembali ke Cina. Kita punya sebagian tenaga kerja, dan lingkungan yang rusak.

(2) Gagasan DIGITALISASI apalagi, itu proses alami yang sedang berkembang yang tak bisa dihindari siapapun. Termasuk pak Jokowi. Artinya bukan gagasan yang luar biasa. So what?

(3) Menurut pendapat saya hanya IKN saja, yang bila diwujudkan akan menjadi – LEGACY – pak Jokowi.

(4) Beberapa catatan saya seolah Jokowi yang paling andal diantara 6 presiden sebelumnya saya anggap berlebihan. Sukarno adalah bapak bangsa dan proklamator. Kalau beliau berakhir dengan sedih itu bagian suratan takdir. Muhamad Hatta wakil presiden tapi saya sebutkan karena – beliau guru bangsa. Gus Dur yang punya pegangan nilai kemanusiaan yang tinggi bukan tandingan siapapun. Presiden lain dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka, kita patut menghormati mereka. Justru menurut berbagai pihak, pak Jokowi menghancurkan sendiri kredibilitasnya pada akhir masa kekuasaannya dengan berbagai fakta yang telah sama kita tahu. Lalu apakah pak Jokowi akan dikenang luas oleh masyarakat sebagai yang terbaik hanya berdasarkan – popularitas – . I doubt it ! But time will tell anyway !

 

Alex Runggeary