Oleh: Budhy Munawar Rahman

Perayaan Arbain adalah salah satu peringatan penting dalam Islam Syiah, yang menandai 40 hari setelah hari Asyura, hari kesyahidan Imam Husain, cucu Nabi Muhammad, di Pertempuran Karbala pada tahun 680 M. Arbain, yang berarti “empat puluh” dalam bahasa Arab, dirayakan sebagai tanda berakhirnya periode berkabung selama 40 hari setelah tragedi Karbala.

Pada perayaan Arbain, jutaan peziarah dari seluruh dunia, terutama dari komunitas Syiah, melakukan perjalanan ke kota Karbala di Irak, tempat Imam Husain dimakamkan. Ini merupakan salah satu perayaan agama terbesar di dunia, dengan jumlah peziarah yang bisa mencapai 20 juta orang atau lebih setiap tahunnya.

Para peziarah sering kali berjalan kaki dari berbagai penjuru Irak menuju Karbala, sebagai bentuk penghormatan dan cinta mereka kepada Imam Husain dan untuk mengenang pengorbanannya dalam mempertahankan nilai-nilai Islam. Perayaan ini bukan hanya peringatan sejarah, tetapi juga menjadi momen refleksi spiritual, solidaritas, dan penegasan identitas agama di kalangan Syiah.

Arbain memiliki makna mendalam dalam keyakinan Syiah, di mana kesyahidan Imam Husain dipandang sebagai simbol perjuangan melawan tirani dan ketidakadilan. Peringatan ini juga memperkuat ikatan komunitas Syiah dan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Imam Husain.