Oleh:Alyssa T.

RESTU ISTANA untuk Adnan pertama² pastinya akan melalui Partai Golkar. Kemudian bisa juga melalui elit pusat yang memiliki jaringan dalam istana.

Pertaruhan Adnan di internal Golkar juga semakin sengit antara Ilham Arif Sirajuddin, Indah Putri Indriani dan Taufan Pawe. Hasil survei terbaru internal Golkar, Adnan masih berada di urutan ketiga setelah IAS dan Indah.

Peluang Adnan masih terbuka untuk mengendarai Golkar, meskipun Golkar masih mempertimbangkan segala aspek dan kemungkinan lainnya seperti hasil survei untuk kadernya yang akan di dorong sebagai calon gubernur atau wakil gubernur.

Ada dua figur yang kemungkinan besar akan mendapatkan restu istana maju sebagai calon gubernur. Pertama Ketua DPD Gerindra SulSel Andi Irwan Aras dan kedua Andi Sudirman Sulaiman.

Pada posisi seperti ini Adnan hanya menunggu kepada siapa dari dua figur ini yang akan menggaetnya sebagai wakil. Nah inilah representasi atau gambaran politik seorang Adnan Purictha Ichsan tentang apa yang di maksud dengan restu istana.

Nyaris mustahil Adnan akan mendapatkan restu istana sebagai calon gubernur selama AIA dan ASS masih eksis sebagai calon gubernur.

Sebenarnya gampang membaca jalan pikiran politik Adnan yang terlihat dingin tetapi sangat mau!!!!

Beberapa waktu lalu Adnan sengaja memframing dirinya dengan AIA lewat unggahan di instagramnya dengan harapan jika pada akhirnya AIA yang mendapat restu istana dan dia terpilih menjadi wakilnya, tidak perlu lagi terlalu repot untuk berurusan dengan Golkar soal rekomendasi partai.

Jalan ini adalah bagian dari strategi Adnan untuk keluar secara mulus dari tekanan dan persaingan dalam internal partainya Golkar. Bahkan tanpa Golkar pun Adnan bisa melenggang mulus menjadi calon wakil gubernur manakala skenario ini benar² terjadi yaitu AIA berpaket dengan dirinya.

Komunikasi inipun yang tengah dilakukan Adnan kepada Amran Sulaiman, menakala Andi Sudirman Sulaiman yang mendapatkan restu istana dan AIA mundur menyerahkan Gerindra ke ASS dan Adnan yang menjadi wakil dari ASS.

Dengan kata lain, Adnan ingin bermain SAFE AND CLEAN pada Pilgub ini dengan mencari celah, memanfaatkan momentum dan dinamika yang sedang terjadi antara AIA dan Andi Sudirman Sulaiman CS terkait restu istana.

Ini teori konflik yang coba dimainkan oleh Adnan, termasuk di Gowa saat ini. Bagaimana Adnan menggunakan orang kepercayaannya untuk memainkan manuver politiknya, sementara disaat yang bersamaan Adnan melingkar mencari SUAKA POLITIK untuk memuluskan harapannya masuk menjadi calon wakil gubernur.

Ini sebenarnya sangat berisiko, karena akan ada yang menjadi TUMBAL politik, tetapi ini harus dilakukan oleh Adnan untuk menjaga solidaritas para pendukungnya agar tidak terpecah bela dan sejalan dengan kepentingan politiknya.

Strategi ini cerdas, dan ini sudah saya/kami pelajari saat masih semester satu saat kuliah dulu. Bedanya ini berkelas karena dilakukan oleh seorang Adnan Purictha Ichsan, Bupati Gowa !!!!