Oleh: Dr. H. Yamin, S.Pd., M.Pd.I
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku

Pemilihan Paus Leo XIV sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia merupakan peristiwa penting, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh masyarakat dunia yang mendambakan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Sebagai orang beriman, kita menyambut peristiwa ini dengan penuh sukacita, karena kehadiran pemimpin spiritual seperti beliau dapat menjadi jembatan kuat dalam membangun dialog lintas iman, menguatkan nilai-nilai kemanusiaan universal, dan memperkokoh tali persaudaraan antarpemeluk agama.

Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal sebagai Kardinal Robert Francis Prevost, OSA, dikenal luas sebagai pribadi yang rendah hati, terbuka terhadap dialog, serta memiliki perhatian besar terhadap masyarakat pinggiran dan kaum termarjinalkan. Latar belakangnya sebagai misionaris di Peru dan keterlibatannya dalam banyak karya pelayanan sosial menunjukkan komitmen beliau terhadap keadilan sosial dan cinta kasih universal, dua nilai yang sangat sejalan dengan prinsip-prinsip luhur dalam agama-agama besar dunia.

Di Indonesia, khususnya di Provinsi Maluku yang kaya akan keberagaman etnis, budaya, dan agama, kabar terpilihnya Paus Leo XIV membawa harapan baru akan semakin kokohnya spirit ukhuwah (persaudaraan) dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita semua, tanpa memandang latar belakang agama, dipanggil untuk terus merawat keberagaman ini dengan semangat toleransi, penghargaan, dan saling pengertian.

Dalam konteks dunia yang masih diwarnai oleh konflik sektarian, polarisasi, dan disinformasi keagamaan, sosok Paus Leo XIV hadir membawa angin segar: bahwa perdamaian bukan hanya impian, tetapi suatu tanggung jawab bersama. Kepemimpinannya menjadi pengingat bahwa agama sejatinya bukan tembok pemisah, melainkan jembatan kasih yang menghubungkan manusia dengan sesamanya dan dengan Tuhan.

Sebagai Kementerian Agama, kami terus mendorong dialog lintas agama, pendidikan moderasi beragama, dan kolaborasi lintas iman di berbagai tingkat masyarakat. Dengan dukungan tokoh agama dunia seperti Paus Leo XIV, saya yakin harmoni yang telah lama menjadi identitas bangsa kita akan semakin kuat dan nyata.

Akhir kata, saya mengajak seluruh umat beragama, khususnya di Provinsi Maluku, untuk menyambut dan mendukung kepemimpinan Paus Leo XIV dengan doa dan tekad bersama: membangun dunia yang damai, bersaudara, dan bermartabat bagi semua umat manusia.

Editor: Bernardus Fanulene, S.Ag.