Oleh: Muhammad Solihin Oken

Mungkin, dia hanya kucing hitam yang bisu menatap gurat hitam kesunyian, dari seribu kucing dengan kilau cahaya pada bulu-bulunya

Dia terkunci dalam kamar sendiri, tak dapat mengaduh, mendongak, apalagi berteriak- tulang lehernya patah saat mengadu suara meong pada festival ‘seribu suara meong’ di balai rakyat kelurahan

Ceritanya, waktu seribu ekor kucing itu tanding termasuk dirinya, dan mulai mengeluarkan suara meong, dia tidak mengeong, melainkan berbicara- berkata-kata layaknya manusia. Kontan para juri terkaget-kaget dan secara serentak membuang permen karet yang baru dikunyahnya. Pertandingan suara meong langsung dihentikan dan festival berubah menjadi kisruh- orang bertanya-tanya bagaimana bisa para juri mendadak kesal dan tanpa penilaian langsung membubarkan acara? 999 kucing lain protes atas tindakan juri, dan melakukan aksi mengeong di jalan saat melangkah pulang. Dan orang-orang yang ada di jalan pun jadi ikut mengeong, seketika berubah menjadi kucing. Kucing bisa menjadi manusia, manusia bisa menjadi kucing. Kucing hitam yang bisu dan terkunci dalam kamar itu hidupnya menderita, dianggap pemberontak karena membawa suara perubahan

Bogor, 29 Nopember 2022