Sajak
Pulo Lasman Simanjuntak
–
rumah tanpa air mengalir
belum juga berakhir
bahkan kecemasannya
menjelma jadi sebuah sungai
yang meluap air kecemasan
sangat membosankan
dari mana sumber mata airnya, tanyamu
sekian abad sebelum masehi
tak pernah menyentuh tubuh musim hujan
kini terkunci sangkar besi
dipecahkan suara anak dinihari
rumah tanpa air mengalir
telah disuguhi darah dan senjata
antara perang timur tengah
tak berkesudahan
sakit nyeri di telapak kaki kiri
menunggu jawaban pandita apakah bermata tiga ?
sampai juga kubaca tadi pagi
minumlah air kekal, pesan rabi
di sumur tua samaria
yang mengalir abadi
sampai tanah surga
Jakarta, Minggu 28 Oktober 2024