Hari ini rabu, 12 Juli 2023, Tim Suara Anak Negeri menelusuri beberapa sekolah yang terindikasi mengalami defisit penerimaan siswa baru Tahun Ajaran 2023/2024 di wilayah kota dan di pesisir timur tepatnya di Bosnik, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua.
Memasuki wilayah SMK Negeri 1 Biak yang kini dikenal dengan SMK Pariwisata, tampak seperti memasuki sebuah kampung tanpa penghuni. Bukan tanpa alasan, saat ini para siswa masih menikmati masa liburan dan pihak panitia memperpanjang waktu penerimaan siswa baru karena sampai saat Suara Anak Negeri meminta keterangan Wakasek Kurikulum, Alberto Simopiaref, S.Pd baru 72 siswa terdaftar sebagai murid baru.
SMEA Negeri 1 Biak di Irian Jaya
Negara melalui kebijakannya, di era Presiden Soeharto, Irian Jaya diberikan sekolah percontohan yang menjadi icon keunggulan kompetensi output didikannya. Oleh Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memilih Biak Numfor sebagai tempat sekolah unggulan di Irian Jaya pada tahun 1993 dan dibangun di atas area tanah seluas 5 ha.
Menurut Alberto simopiaref, “Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri 1 Biak yang diresmikan Menteri Prof. Dr. Wrdiman Djojonegeoro, dilengkapi fasilitas gedung mewah nan megah di tengah tengah perkampungan Bosnik Distrik Biak Timur. Bukan hanya fisilitas gedung di tengah hamparan tanah seluas 5 ha, sarana-prasaran edukasi ketika itu terlengkap di bandingkan dengan SMEA Negeri/ Swasta di Irian Jaya termasuk para guru sebagai pendidik dan pengajar yang memiliki kompetensi link and match di bidangnya”.
Lanjut Alberto, “Tidak heran, SMEA Bosnik (sebutan SMEA Negeri 1 Biak) menjadi favorit para siswa di kota Biak bahkan di luar Biak seperti di Jayapura, Manokwari, Sorong bahkan Merauke datang ke Biak menyekolahkan anak-anak mereka di Bosnik. Lebih dari 15 rombongan belajar tidak pernah kosong jumlah siswanya, bahkan sering juga pihak sekolah menolak siswa baru yang masih ingin mendaftar. Output SMEA Bosnik sangat berkualitas. Terbukti, banyak yang kini menjadi pejabat di dunia perbankan, dunia birokrasi bahkan politik pun tidak ketinggalan”.
SMK Negeri 1 Di Awal Otonomi Daerah
“Pemberlakuan UU Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004 di era reformasi setelah jatuhnya Soeharto, menurut Alberto, tidak serta-merta berdampak pada progress yang positif bagi peningkatan kualitas SMEA Bosnik. Otonomi daerah disertai desentralisasi keuangan daerah menjadi titik anti klimaks dari perhatian negara melalui keberpihakan anggaran demi peningkatan kualitas pendidikan baik input-proses-output didikan SMEA Bosnik mulai berkurang setelah perubahan nama dari SMEA Negeri 1 Biak menjadi SMK Negeri 1 Biak di awal reformasi,” tandas Alberto.
Alberto menegaskan,, “Fasilitas sarana prasarana baik gedung dan fasilitas praktek siswa sudah tidak update lagi. Hamparan gedung mulai tidak terawat, sarana prasaran mulai rusak akibat gempa bulan Februari 1996 dan berbagai regulasi yang tumpang-tindih dalam keberpihakan alokasi anggaran bagi peningkatan kualitas siswa dan guru sangat berkurang”.
Paulus Laratmase