Saya bukanlah pengagum dari seorang David Bowie. Referensi saya pun sangat terbatas, bahkan saya tidak memiliki album-albumnya.
Under Pressure dari Queen menjadi lagu pertama, ketika saya mendengar suara dari David Bowie. Saya pun lebih mengenal lagu-lagunya setelah dinyanyikan ( cover version) oleh musisi lainnya.
Sebutlah, seperti : The Man Who Sold The World oleh Nirvana dan tentunya Space Oddity . Lagu terakhir ini saya sudah dengar dua versinya, dari Saigon Kick dan Helloween.
All the Young Dudes adalah lagu Bowie lainnya, semua penggemarnya pasti telah mengenal lagu ini. Namun, saya pertamakali mendengarnya versi dari Bruce Dickinson. Setelah keluar dari Iron Maiden (IrMa), Bruce merilis solo album pertamanya Tattooed Millionaire (1990).
Ternyata album solo pertamanya, sangat berbeda, terutama bila dibandingkan ketika dia menjadi vokalis di band sebelumnya. Album ini pun jarang sekali saya dengar, dan hampir hanya jadi pajangan di lemari kaset. Setelah album kedua yang memuat maha karyanya Tears of the Dragon , maka Bruce pun mulai menapaki jalan mentereng. Dua solo albumnya Accident of Birth ( 1997) dan The Chemical Wedding (1998) dipuji kritikus musik.
Tattooed Millionaire dapat diibaratkan sebagai album yang dirilis saat masa-masa transisi. Walau sering dianggap tidak penting, namun memberikan batu pijak untuk album-album berikutnya. Pengalaman pada masa transisi menjadi sangat penting. Supaya kita tidak lupa pada masa-masa itu.
Lagu ini memang bagus, dengan syair sederhana, dan saya pikir siapa pun akan bagus menyanyikannya, termasuk Bruce Dickinson.
Rest in peace , David Bowie..
Chris Poerba
__All the young dudes
Carry the news
Boogaloo dudes
Carry the news__
Jakarta, 24/02/2024