(Oleh: El, admin KEAI)
–
Seiring perkembangan teknologi, kecerdasan buatan (AI) semakin banyak digunakan dalam berbagai sektor, termasuk dalam proses rekrutmen di Indonesia. AI membantu perusahaan dalam menyaring ribuan CV, menganalisis kepribadian kandidat, bahkan melakukan wawancara awal secara otomatis.
Salah satu contoh penerapan AI dalam rekrutmen adalah penggunaan sistem applicant tracking system (ATS) yang diterapkan oleh perusahaan besar seperti Gojek dan Tokopedia. ATS berbasis AI dapat menyaring CV secara otomatis berdasarkan kata kunci tertentu, seperti keterampilan dan pengalaman kerja yang relevan. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat mempercepat proses seleksi tanpa harus meninjau setiap lamaran secara manual.
Selain itu, AI juga digunakan dalam tahap wawancara awal melalui chatbot atau video interview berbasis AI. Misalnya, Kalibrr, sebuah platform pencari kerja di Indonesia, menggunakan AI untuk menganalisis bahasa tubuh, nada suara, dan respons kandidat selama wawancara online. AI dapat menilai apakah kandidat memiliki karakter yang sesuai dengan budaya perusahaan.
Meskipun AI mempercepat proses rekrutmen, ada tantangan yang harus dihadapi, seperti risiko bias algoritma yang dapat menyebabkan kandidat potensial terlewatkan. Oleh karena itu, perusahaan tetap mengombinasikan AI dengan evaluasi manusia untuk memastikan proses seleksi lebih adil dan efektif.
Dengan semakin canggihnya teknologi AI, rekrutmen di Indonesia akan menjadi lebih efisien, memungkinkan perusahaan menemukan talenta terbaik dengan lebih cepat dan akurat.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI
follow for more updates and articles
https://www.facebook.com/profile.php?id=61566791545389&mibextid=ZbWKwL
https://www.instagram.com/kreator.era_ai?igsh=ZjF5MGpvNjJpcTE5