Demokrasiku kini sedang keram
Demokrasi angka-angka
Pemilihan satu suara satu orang
One man one vote
Tidak pas bagi negeri ini
Beribu pulau beratus budaya
Beratus bahasa beratus adat
Beratus suku dan religi
Demokrasi ini kini sakit perut
Meranggas hidup
di negeri kepulauan
Demokrasi modern ala barat
Yang dijiplak negeri ini
Pasca euforia reformasi
seperempat abad silam
Sistem pujaan itu
Sejak lahir di negara-negara
kontinental
telah menghidap epilepsi
Cacat bawaan individualisme
Obesitas kapitalis garang
One man one vote
Merembes terkontaminasi
Dalam bentuk cartel monopoli
kolusi dan korupsi ujungnya
Demokrasi angka-angka
Menernakkan rival politik permanen
Partai berkuasa lawan partai oposisi
Kami ditakdirkan beraneka
Ditunggalkan negara modern
Disatukan bahasa nasional
Diikat agama relegi keyakinan
Dan adat tradisi leluhur kami
Merah putih Indonesia Raya
Identitas bangsa kami
Diramu dan diadon
Konstitusi buah pikir dan nurani
Para pendiri negara kami
Dalam sejarah bersimbah darah
Dan tetesan air mata cinta
Garuda nan perkasa
Menggenggam sasanti itu
Bhineka Tunggal Ika
Mengalungan lima butir
Falsafah hidup bangsa kami
Panca sila, lima dasar
Garuda mampu terbang
Mengelingi jagat raya
Aku mimpikan demokrasi
Kreasi anak bangsa
Demokrasi berazas kerakyatan
Demokrasi musyawarah
Bukan demokrasi angka-angka
Yang buta tuli dan individualistik
Bukan one man one vote
Karena dua ratusan juta lebih pemilih
Tak paham terhadap pilihannya
Aku dambakan pemilihan sederhana
Aku mimpikan tiga partai politik
Memperjuangakan
Falsafah hidup bangsa
Partai Sosio Religius
Partai Sosio Nasionalis
Psrtai Sosio Demokratis
Tugas tiga partai besar ini
Mendidik rakyat berpollitik
Garda demokrasi
Mengawal negara bangsa
Aku juga suka partai-partai kecil
Kreatif mencerdaskan bangsa
Impianku hanya tiga partai besar
Yang boleh ikut pemilihan umum
Partai-partai kecil bisa memilih berafiliasi secara bebas dinamis
ke partai-partai besar
Atas dasar program
Agar pemilu lebih murah
Lebih sederhana
Idamanku adalah
tiga partai besar ini
mengusulkan calon presiden
Yang dipilih dalam konvensi
masing-masing partai
Negara memberikan anggaran
yang memadai secara adil
kepada ketiga partai politik itu
Calon presiden cukup tiga saja
Karena telah disaring berjenjang demoktatis dalam konvensi
Masing-masing partai
Lantas siapa memilih presiden
Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR
Siapa anggota MPR itu?
Utusan daerah fungsional
Dan Dewan Perwakilan Rakyat
Peserta Pemilu hanya tiga parpol
Yang telah diafiliasi parpol kecil-kecil
Pemilu hanya untuk memilih parpol
Bukan orang parpol
Parpol secara profesional proporsional yang telah mengkader para anggotanya
mewakili partai untuk DPR,
DPRD/Provinsi/Kabupaten/Kota
Partai seharusnya secara musyawarah
Membuat nomor urut internal dan mengikut sertakan parpol afiliasi
Yang mewakili partai di Dewan Perwakilan secara proporsional
Hanya calon utusan daerah yang nama-namanya dipilih langsung menurut proporsional jumah pemilih nasional dan daerah dalam pemilu nasional
Utusan daerah fungsional
Bukanlah orang-orang partai
Kawan, maafkanlah kalau celotehan ini menyinggungmu
Ini hanya mimpiku di siang bolong
Karena ini puisi bukan tesis politik
Depok, 9 Maret 2024
I Ketut Surajaya