SIKAP ETIS Dulu pernah ada pejabat publik yang sangat jujur dan berani. Namanya Baharuddin Lopa. Sebelumnya, yang juga terkenal lurus adalah Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso. Keduanya sudah wafat. Setelah keduanya, muncul Mahfud MD dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Mahfud MD dan Ahok adalah dua pejabat publik paling berintegritas di Indonesia saat ini. Mereka terkenal sangat jujur dan berani. Keduanya seperti suluh penerang gulita negeri. Keduanya adalah moral compass di tengah kecenderung pejabat korup. Keduanya baru saja mundur dari jabatan publiknya. Mahfud mundur dari jabatannya sebagai Menkopolhukam. Jabatan ini sangat strategis, bahkan mungkin lebih strategis dari jabatan wakil presiden yang sedang diperjuangkan Mahfud. Tapi toh tetap ditanggalkan untuk menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan.

Di tengah merosotnya etika pejabat publik, keputusan Mahfud mundur sebagai menteri koordinator polhukam ini sangat berharga. Demikian pula dengan Ahok. Dia memilih mundur dari jabatan sebagai komisaris utama Pertamina karena mendukung Ganjar Pranowo. Sekali lagi Ahok menunjukkan sikap etis yang sangat terpuji.

Tokoh lain yang juga mundur dari jabatan publiknya adalah Jaleswari Pramodhawardani. Tokoh intelektual dan aktivis ini mundur dari Kantor Staf Presiden. Alasannya juga sama, karena terlibat dalam tim pemenangan Ganjar. Jauh hari sebelumnya, Andi Widjajanto juga mundur dari posisinya sebagai gubernur Lemhanas. Andi pamit dari Lemhanas untuk bekerja memenangkan Ganjar Pranowo.

Empat figur penting di sekeliling Jokowi ini sedang mempertontonkan sikap etis yang mewah. Ganjar sangat beruntung mendapat dukungan dari tokoh dengan sikap etis yang tak kenal kompromi itu. Kita patut bersyukur masih punya pejabat yang bisa menjaga rasa malu.

 

SAIDIMAN AHMAD