Oleh: 𝐍𝐨𝐯𝐢𝐚𝐧𝐭𝐲 𝐌 𝐊𝐨𝐭𝐧𝐠𝐨𝐫𝐚𝐧

Salah satu penyebab Tanimbar miskin ekstrim adalah karena upah buruh/ pekerja terlalu rendah, sedangkan harga barang melambung terus tiap hari.

Harga pangan lokal terlalu rendah mengakibatkan para petani dan juga nelayan bekerja sehari cukup untuk makan saja. Tidak cukup untuk bayar ongkos sekolah anak-anak …

Para pekerja yang di rumah makan, hotel dan para sopir di beri upah di bawah standar UMP. Padahal mereka bekerja dari pagi hingga malam jam 10 bahkan hari Minggu dan hari libur pun tetap masuk bekerja. Mereka sakit gaji di potong, tanpa ijin 3 hari saja langsung di pecat.

Lalu jika para buruh/ pekerja sakit, atau celaka dalam bekerja, mereka sendiri yang tanggung biaya rumah sakit. Tidak ada jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua.

Ditambah lagi makin banyak tenaga kerja luar yang terus datang bekerja di Tanimbar, sedangkan orang asli Tanimbar tidak terpakai (alasannya karena malas, makan banyak dan tidak jujur) ini juga adalah persoalan yang perlu kita carikan solusi bersama-sama.

Mari teman-teman buruh pekerja yang belum punya BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, saya dan teman-teman 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐭 𝐁𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐒𝐞𝐣𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 (𝐒𝐁𝐒𝐈) 𝐅𝐞𝐝𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐩𝐨𝐫𝐭𝐚𝐬i, 𝐍𝐞𝐥a𝐲𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐫𝐢𝐰𝐢𝐬𝐚𝐭𝐚, 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐩𝐚𝐤 𝐢𝐛𝐮 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐠𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐢 𝐒𝐁𝐒𝐈 𝐮n𝐭u𝐤 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐮𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐬𝐢𝐛 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐮𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚, 𝐝𝐞𝐦𝐢 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐣𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐓𝐚𝐧𝐢𝐦𝐛𝐚𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐥𝐚𝐠𝐢..

𝐒𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐩𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮.
𝐇𝐢𝐝𝐮𝐩 𝐁𝐮𝐫𝐮𝐡
𝐒𝐁𝐒𝐈 𝐊𝐮𝐚𝐭 𝐑𝐚𝐤𝐲𝐚𝐭 𝐒𝐞𝐣𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚.
𝐓𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐘𝐞𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐨𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚.

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚 𝐃𝐏𝐂 𝐒𝐁𝐒𝐈 𝐅𝐓𝐍𝐏 𝐓𝐚𝐧𝐢𝐦𝐛𝐚𝐫
𝐍𝐨𝐯𝐢𝐚𝐧𝐭𝐲 𝐌 𝐊𝐨𝐭𝐧𝐠𝐨𝐫𝐚𝐧