Oleh Rika Puji Lestari
Anggota Satupena Kab. Blora
–
Di pagi yang tenang, mereka melangkah,
Membawa doa, niat suci dalam arah,
Tak untuk mengajar, bukan pula menguji,
Namun untuk melayat, mengantar simpati.
Di atas roda, mereka bersatu,
Wajah-wajah lembut, hati penuh rindu,
Tak pernah terbayang, di tengah jalan,
Takdir menanti, dalam kepedihan.
Sebuah truk melaju, lepas kendali,
Rem tak berfungsi, teriakan sunyi,
Angkot mungil tak mampu menghindar,
Benturan maut tak bisa ditawar.
Sebelas jiwa, guru penuh cinta,
Penyuluh cahaya bagi generasi bangsa,
Kini terbaring di pangkuan bumi,
Meninggalkan duka, menggores hati.
Tangis pecah di halaman sekolah,
Bangku kosong, suara yang hilang sudah,
Anak-anak bertanya, “Ibu guru ke mana?”
Jawabnya tertahan, dalam hening dan doa.
Wahai pahlawan tanpa tanda jasa,
Langkahmu terhenti, namun cinta tak sirna,
Namamu abadi dalam kenangan,
Dalam doa, dalam setiap pelajaran.
Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para guru tercinta dalam tragedi di Purworejo.
Semoga Allah SWT menerima amal ibadah mereka, memberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan menguatkan keluarga yang ditinggalkan.
Keikhlasan dan pengabdian mereka akan selalu hidup dalam setiap jejak ilmu yang telah ditanamkan.