Oleh : Johanis Kopong
RD. Domincs Baldawins Masriat: “Keluar dari Zona Nyaman, Bawa Damai bagi Sesama”
https://suaraanaknegerinews.com | MANILA, FILIPINA – Dalam suasana penuh hikmat dan keheningan spiritual, RD. Domincs Baldawins Masriat, imam asal Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Indonesia, memimpin perayaan Sabda Hari Minggu di Central Seminary, Universitas Santo Tomas (UST) Manila, Filipina, pada Minggu, 6 Juli 2025.
Dalam kapasitasnya sebagai Pastor Mahasiswa UST, RD. Domincs menyampaikan pesan iman yang menyentuh hati, mengajak seluruh umat untuk keluar dari kenyamanan diri dan menjadi pembawa damai bagi sesama.
Pesan Sabda: Misi Iman dan Tanggung Jawab Kristiani
Dalam perayaan liturgi Minggu Biasa ke-XIV, yang diambil dari bacaan Yesaya 66:10–14c, Galatia 6:14–18, dan Lukas 10:1–12.17–20, RD. Domincs menyampaikan tiga pesan utama yang menjadi refleksi iman hari itu:
1. Hidup Bagi Orang Lain: Menjadi Pribadi Misioner
“Sebagai orang Katolik, hidup kita bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain,” tegas RD. Domincs dalam renungannya. Ia mengingatkan bahwa panggilan untuk bermisi adalah identitas utama umat Katolik. Misi yang dimaksud bukan sekadar tugas, tetapi sikap keluar dari zona nyaman untuk hadir di tengah dunia yang haus akan kedamaian dan keselamatan.
“Ada begitu banyak orang yang membutuhkan kedamaian dan keselamatan. Maka, marilah kita keluar dari kenyamanan diri untuk mengantar sesama menuju kasih Allah,” ujarnya.
2. Tetap Setia di Tengah Tantangan
RD. Domincs juga menyadari bahwa misi bukan tanpa hambatan. Penolakan, kesulitan, dan keputusasaan bisa menjadi bagian dari jalan pelayanan. Namun, ia mengajak umat untuk tidak gentar.
“Tantangan pasti ada, tetapi Tuhan tak pernah meninggalkan kita. Di balik persoalan, ada penyertaan Tuhan. Tetaplah berbahagia dalam Tuhan walau badai menghadang,” katanya memberi penguatan.
3. Jadikan Yesus sebagai Pegangan Utama
Dalam menjalani panggilan misioner, Yesus Kristus harus menjadi satu-satunya pegangan utama, bukan materi atau kekuatan duniawi.
“Materi penting, tapi bukan yang utama. Jika kita bersandar pada materi, kita mudah terjatuh dalam dosa. Tapi jika Yesus menjadi dasar hidup kita, maka yang kita tuai adalah damai dan sukacita sejati,” jelas RD. Domincs.
Doa Penutup: Untuk Setia dalam Misi Kasih
Perayaan Sabda ini ditutup dengan doa sederhana namun sarat makna: “Ya Allah, berkatilah kami agar semakin setia menjalankan misi kedamaian dan keselamatan dalam hidup kami.”
Semangat pelayanan dan pesan penuh kasih dari RD. Domincs Baldawins Masriat ini menjadi pengingat bahwa iman Katolik tidak berhenti di altar, tetapi menjelma menjadi karya nyata demi mewujudkan dunia yang lebih damai dan penuh harapan.