undangan webminar

Institut Leimena dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya mengundang Anda hadir dalam:

*Webinar Internasional seri LKLB dalam Rangka Merayakan Hari Lahir Pancasila *
“Pancasila dan Literasi Keagamaan Lintas Budaya dalam Memperkukuh Masyarakat yang Inklusif dan Kohesif.”

Kamis, 30 Mei 2024
Pukul 19:00-21:00 WIB
Disiapkan terjemahan bahasa Indonesia dan Inggris.

Narasumber:
● Prof. Akhmad Muzakki, Ph.D. (Rektor UINSA Surabaya)
● Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A. (Direktur Guru Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia)
● Nadine Maenza (President, International Religious Freedom Secretariat)
● Pdt. Dr. Andreas A. Yewangoe (Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila)
● Dr. Chris Seiple (Senior Fellow Comparative Religion di Jackson School of International Studies, University of Washington)

Tersedia E-SERTIFIKAT.
SEGERA DAFTAR: https://leimena.org/webinar/

“…dunia saat ini ditandai dengan meningkatnya polarisasi sosial dan politik. Tatanan dunia yang berlabuh pada nilai-nilai bersama yang diungkapkan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia sedang melemah. Dunia kita menghadapi krisis nilai yang dibuktikan dengan maraknya korupsi, sikap tidak bertenggang rasa, intoleransi dan kefanatikan buta, serta normalisasi terhadap kekerasan.” -Mengimajinasikan Kembali Masa Depan Kita Bersama (2021), sebuah laporan dari Komisi Internasional untuk Masa Depan Pendidikan, UNESCO.

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, ras, etnis, bahasa daerah, dan mengakui enam agama besar serta terdapat ratusan kepercayaan lokal. Kondisi keragaman ini merupakan suatu keunikan yang dirajut dan dipertahankan melalui Pancasila. Nilai- nilai Pancasila memiliki pengaruh kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia menjelaskan bahwa contoh nilai penting dari Pancasila yang perlu diimplementasikan dalam menjaga inklusivitas kemajemukan masyarakat Indonesia adalah senantiasa untuk bersikap toleran kepada orang yang memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda, bangga dan mencintai keberagaman yang ada di Indonesia, mulai dari bahasa dan budaya, dan mendorong persatuan dan kesatuan Indonesia. BPIP juga menegaskan bahwa Pancasila harus dijadikan sebagai pendekatan ke setiap sektor dalam kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, penting untuk lebih memahami bagaimana Pancasila bisa diterapkan dalam dunia pendidikan untuk memperkukuh persatuan sosial yang terancam oleh politik identitas, ketakutan akan perbedaan (xenophobia), penyebaran kebencian, dan berbagai ajaran yang tidak toleran dan ekstremis. Tantangan meningkatnya kohesi sosial ini bukan hanya terjadi di satu negara saja, sehingga penting juga untuk mempertimbangkan perspektif global dalam mengerti pendidikan Pancasila. Nilai-nilai Pancasila perlu dipraktikkan dari lingkungan sosial terdekat untuk memperkuat akar Pancasila itu sendiri. Keselarasan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam berbagai sektor menjadi jalan yang memperkokoh masyarakat yang inklusif dan kohesif.

Dalam diskursus ini, Literasi Keagamaan Lintas Budaya adalah sebuah pendekatan pendidikan literasi keagamaan yang kreatif dan efektif dalam menerjemahkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan penekanan pada nilai inklusif dan kohesif akan keberagaman masyarakat Indonesia. Sejak Oktober 2021, Institut Leimena telah menyelenggarakan Program Internasional Bersertifikat: Pengenalan Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) bagi guru dan pendidik agama. Program ini berfokus pada hubungan dan kerjasama lintas agama yang positif dan selaras dengan prinsip keharmonisan sosial dari Pancasila. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 7.700 guru dan pendidik dari 38 provinsi yang telah lulus program pelatihan ini.

Sambutan Pembuka:
Matius Ho
Direktur Eksekutif, Institut Leimena

Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, S.Ag., M.Pd.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Pembicara:
Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D.

Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, M.A.

Direktur Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan, Kementerian Pendidikan Republik Indonesia

Nadine Maenza
President, International Religious Freedom Secretariat

Pdt. Dr. Andreas Anangguru Yewangoe

Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila
Dr. Chris Seiple

Senior Fellow Comparative Religion di Jackson School of International
Studies, University of Washington

Moderator:
Afida Safriani, M.A., Ph.D.

Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya